Lingkungan
sosial adalah hubungan interaksi antara masyarakat dengan lingkungan.Sikap
masyarakat terhadap lingkungan sosial dipengaruhi oleh nilai sosial, itulah
hubungannya. Jika nilai sosial tentang lingkungan lantas berubah/terjadi
pergeseran, maka sikap masyarakat terhadap lingkungan juga berubah/bergeser.
Itulah sebabnya masyarakat dan nilai sosial selalu terlihat dinamis, terlepas
dari baik dan buruknya lingkungan sosial.
Lingkungan sosial ini
biasanya dibedakan:
1)
Lingkungan Sosial Primer: Yaitu lingkungan sosial di mana terdapat hubungan
yang erat antara anggota satu dengan anggota lain, anggota satu saling kenal
mengenal dengan baik dengan anggota lain.
2)
Lingkungan Sosial Sekunder: Yaitu lingkungan sosial yang berhubungan anggota
satu dengan anggota lain agak longgar.
Tujuan membangun
masyarakat Untuk membangun rasa senasib
dan sepenanggungan di antara mereka, khususnya manusia Indonesia yang
mewujudkan rasa persatuan.
Agar tertanam rasa
toleransi di antara mereka, seorang hanya mempunyai arti bagaimana ia menjadi
bagian dalam kelompok.
Agar timbul kesadaran
bahwa di antara mereka terdapat saling ketergantungan yang berkaitan dengan
kepedulian sosial.
Salah satu keberartian
seseorang adanya nilai-nilai demokrasi yang tumbuh dan dimiliki sebagai sikap
menghargai perasan dan pendapat sesama yang pada gilirannya menciptakan suatu
kesatuan sosial.
Pengertian
Lingkungan sosial
Lingkungan hidup dan
pembangunan secara konsep berbeda namun keduanya saling mengkait dan memberikan
makna penting bagi manusia. Lingkungan hidup menurut UU Nomor 4 Tahun 1982
meliputi semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupcn dan kesejahteraan
manusia serta maklluk hidup lain. inglcunyan hidup disini merupakan suatu
sistem yang meliputi1 1ingkungan alam hayati , 1ingkung-an alam non hayati,
lingkungan buatan (culturallandscape) dan lingkungan social.
> Definisi kerja
lingkungan sosial budaya yaitu lingkungan antar manusia yang meliputi:
pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu
lingkungan spasial (ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan oleh keberlakuan
pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia didalamnya); dan
oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya.
Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari pola interaksi antara budaya,teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya jumlah penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam lingkungan spasial tertentu. Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi. Ini berarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk manusia atau homo sapiens ini ada atau diciptakan. Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.
Manusia lebih mengandalkan kemampuan adaptasi kulturalnya dibandingkan dengan kemampuan adaptasi biologis (fisiologis maupun morfologis) yang dimilikinya seperti organisme lain dalam melakukan interaksi dengan lingkungan hidup. Karena Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, maka yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.
Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari pola interaksi antara budaya,teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya jumlah penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam lingkungan spasial tertentu. Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi. Ini berarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk manusia atau homo sapiens ini ada atau diciptakan. Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan dengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.
Manusia lebih mengandalkan kemampuan adaptasi kulturalnya dibandingkan dengan kemampuan adaptasi biologis (fisiologis maupun morfologis) yang dimilikinya seperti organisme lain dalam melakukan interaksi dengan lingkungan hidup. Karena Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, maka yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.
Lingkungan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan
perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-psikologis,
termasuk didalamnya adalah belajar. Yang
dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau
manusia-manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi,
sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang
dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya.
Terputusnya hubungan
manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun permulaan perkembangannya,
akan mengakibatkan berubahnya tabiat manusia sebagai manusia. Berubahnya tabiat
manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia tidak akan mampu bergaul dan
bertingkah laku dengan sesamanya.
Dapat kita bayangkan
andaikata seorang anak manusia yang sejak lahirnya dipisahkan dari pergaulan
manusia sampai kira-kira berusia 10 tahun saja, walaupun diberinya cukup
makanan dan minuman, akan tetapi serentak dia dihadapkan kepada pergaulan
manusia, maka sudah dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mampu berbicara
dengan bahasa yang biasa, canggung pemalu dan lain-lain. Sehingga kalaupun dia
kemudian dididik, maka penyesuaian dirinya itu akan berlangsung sangat lambat
sekali.
mba, boleh minta referensi buku yang digunakannya?
BalasHapusReferensi bukunya apa yaa?
BalasHapus