Perilaku konsumen adalah perilaku
yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai,
mengatur barang atau jasa yang mereka anggap dapat memuaskan kebutuhan mereka.
Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang
terbatas seperti uang, waktu dan tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diinginkan demi kepuasan mereka.
Faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen ada dua yaitu :
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor
yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing,
dan kelompok referensi. Kelompok referensi sendiri merupakan kelompok yang
memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku
konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam
pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan
masyarakat dalam hal selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar
kalangan masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan
menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.
b. Faktor Internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam
faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan
belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilaku seseorang individu yang
bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari
mempelajari sesuatu atau pengalaman.
B. Pendekatan Perilaku Konsumen
a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal
Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan
seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan
satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen
tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat
dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan
berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang
dimilikinya.
Besarnya nilai kepuasan akan sangat
bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai
kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam
membelanjakan pendapatannya, mereka mencapai kepuasan yang sama pada berbagai
barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total
(total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah
kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah
barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit
dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.
Asumsi dari pendekatan kardinal
adalah sebagai berikut:
1.Konsumen rasional, artinya
konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.Berlaku hukum Diminishing marginal
utility, yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan
bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
3.Pendapatan konsumen tetap yang
artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan, konsumen dituntut untuk mempunyai
pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di
dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4.Uang mempunyai nilai subyektif
yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam
pendekatan cardinal. Semakin banyak konsumen memiliki uang maka semakin banyak
pula kebutuhan mereka yang akan terpenuhi.
5.Total utility (kepuasan total)
adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan
barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi.
Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh
tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal
Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna
suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu
membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi
sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah
indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang
konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.
Asumsi dari pendekatan ordinal
adalah:
1.Konsumen rasional artinya konsumen
bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.Konsumen mempunyai pola preferensi
terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang
artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
3.Konsumen mempunyai sejumlah uang
tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
4.Konsumen selalu berusaha mencapai
kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun
hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5.Konsumen konsisten, artinya bila
barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak
berlaku sebaliknya
6.Berlaku hukum transitif, artinya
bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih
disukai daripada C
Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu
sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang
harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen
mencapai tujuannya (maximum utility).
Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility
menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan..
Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan
atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan
marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve
atau kurva kepuasan sama .
C. Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah perbandingan
perubahan proporsional dari sebuah variable dengan perubahan variable lainnya.
Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi
konsumen terhadap perubahan harga.
4 konsep elastisitas yang umumnya
dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. elastisitas pendapatan (Ey)
1. Elastisitas Harga Permintaan (Ed)
Digunakan untuk mengetahui besarnya
perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu
sendiri.
KRITERIA UKURAN
· Ed > 1 : Elastis
· Ed < 1 : In Elastis
· Ed = 1 : Unitary atau seimbang
· Ed = 0 : In Elastis Sempurna
· Ed = ~ : Elastis Sempurna
Hal-Hal Yang Mempengaruhi
Elastisitas Permintaan
1. Tingkat kemudahan barang yang
bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang
digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.
Ada beberapa faktor yang menentukan
elastisitas harga permintaan :
- Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
- Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
- Jenis barang dan pola preferensi konsumen
- Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
- Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
- terdapat banyak barang subsitusi yang baik
- harga relatif tinggi
- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil,
bilamana :
- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
2. Elastisitas Penawaran (Ws)
Elastisitas Penawaran mengukur
besarnya prosentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya
perubahan harga barang yang bersangkutan jika elastisitas permintaan
kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran
kuantitasnya adalah kuantitas yang di tawarkan.
3. Elastisitas Silang (Ec)
Untuk mengukur besarnya kepekaan
permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang
yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan
dapat berupa barang subtitusi.
4. Elastisitas Pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah
barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.
Contoh Elastis :
-Laptop
-Perhiasan
-Kendaraan
Contoh In elastis :
-Bahan baker
-Makanan
-Keb. Rumah tangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar