Dalam
setiap fungsi manajerial umum dilakukan oleh manajer dalam organisasi apapun
dapat digolongkan dalam empat fungsi manajemen utama. Manajer di organisasi dan
di semua tingkat manajemen melakukan semua fungsi manajemen. Semua manajer
perlu keahlian untuk melakukan semua fungsi tersebut, meskipun tidak selalu
dalam proporsi yang sama.
Keempat fungsi manajemen adalah:
Keempat fungsi manajemen adalah:
1.
Planning
2.
Organizing
3.
Leading
4.
Controlling
Fungsi-fungsi
manajemen yang umum untuk semua manajer di tingkat yang berbeda dalam hirarki
organisasi. Namun, pentingnya dan setiap fungsi ini dan upaya manajer harus
dimasukkan ke dalam, dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat hirarki dari
manajer. Dengan demikian, persyaratan keterampilan dari manajer juga berubah
dengan tingkat mereka dalam hirarki manajemen. Lebih lanjut akan saya bahas di
bawah ini. Pembahasan Untuk menguji hubungan antara tingkat hirarki dari
manajer dan keterampilan yang dibutuhkan oleh mereka kelompok manajer kita
dapat di organisasi manapun dalam tiga kelompok besar ..
1.
Top-manajemen: ini merujuk ke atas satu
atau dua tingkat hirarki dalam struktur organisasi. Manajer di tingkat ini
memiliki tanggung jawab untuk kinerja organisasi total meliputi kegiatan
bisnis. dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan
kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya
perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer). Manajer
bertaggungjawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusan-keputusan
manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur,
direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah
konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk
dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya
2. Tengah-manajemen: ini. Adalah manajer antara manajemen-atas dan tingkat pertama. Mereka umumnya tidak memiliki tanggung jawab untuk lebih dari satu jenis kegiatan usaha, dan bahkan di dalam yang mungkin bertanggung jawab hanya untuk segmen kerja total dalam organisasi. mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
2. Tengah-manajemen: ini. Adalah manajer antara manajemen-atas dan tingkat pertama. Mereka umumnya tidak memiliki tanggung jawab untuk lebih dari satu jenis kegiatan usaha, dan bahkan di dalam yang mungkin bertanggung jawab hanya untuk segmen kerja total dalam organisasi. mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3.
Pertama-tingkat-manajemen:. Mereka berada di terendah satu atau dua tingkat
hirarki manajemen. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab untuk secara
langsung mengawasi pekerjaan staf operasional, dan bentuk hubungan antara
mereka dan manajemen. dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer
kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). Manager bertanggung jawab
menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang
lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis,
atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian
dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor. Keterampilan
manajer Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
adalah:
1.
Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional,
manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan
bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini
merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan
lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan
dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1.
Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk
pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara
bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun
2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan
perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil
dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
2.
Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk
mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus
mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada
dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar