Kemarin aku terbangun oleh suara langkahnya
Berderap
lembut ditingkahi amarah bijaknya
Setiap
pagi ku dengari omelannya
Yang
terkadang ku rasakan bagai angin rebut
Yang
memekakkan telinga
Kemarin
Selalu
saja aku dibuat penasaran
Oleh
yang namanya durhaka
Lalu aku
mencobanya pada bunda
Diapun
hanya mengelus dada
Karana
dia selalu punya maaf dia punya banyak cinta
Hingga
surgepun ada ditelapak kakinya
Kemarin
Aku
masih tertawa bersamanya
Penuh
cerita dan canda
Dan
selalu rebah dalam pangkuannya
Ketika
malam tiba
Kemarin..kemarin..kemarin
Kemarin
membawa ku pada hari ini
Hari
yang gersang hari yang mengupas
Hingga
jiwa ini kerontang dan ranggas
Hari ini
memaksaku kembali pada kemarin
Hari ini
ingin ku lalui bersamanya
Bersama
bunda seperti hari kemarin
Kucari
bunda
Kucari
dan kucari
Demi
hari kemarin
Aku
bersandar dan tersadar
Kala kutemukan bunda di
atas pusara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar